Rabu, 25 April 2012

ALLAH KITA MAHA GHAIB



Allah ‘Azza wa Jalla, adalah Dzat Yang MAHA GHAIB, Dialah Pencipta para MAKHLUK GHAIB yang tidak dapat dilihat oleh mata kepala manusia, kecuali dengan seizin-Nya, namun kita mengenal mereka sebagai MALAIKAT, IBLIS, SYETAN,JIN dan lain sebagainya.

DIA juga yang menciptakan ALAM-ALAM GHAIB yang hingga saat ini juga tidak dapat kita lihat dengan mata kepala kita (invisible), kecuali atas izin-Nya kepada manusia-manusia tertentu seperti para Nabi. Suatu alam yang tidak diketahui bagaimana bentuknya, di mana letaknya dan siapa sajakah penghuninya? Itulah alam-alam ghaib yang mungkin pernah kita dengar namanya yaitu seperti di antaranya; Alam Qubur, Barzah, Malakut, Zabarut, Sidhratal Muntaha, ‘Arsy, Surga maupun Neraka dan sebagainya.

Sebagai ilustrasi, kita pernah membaca firman Allah Ta’ala di dalam ayat al-Qur’an tentang kejadian manusia dan jin yaitu:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ - wamaa khalaqtu aljinna waal-insa illaa liya'buduuni

“Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia, melainkan untuk mengabdi kepada-Ku.”  (QS Adz-Dzariyaat [51]:56)

Dalam hal ini, meskipun sama-sama di ciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya, namun anehnya kita manusia tidak mampu melihat wujud jin atau syaitan apalagi, konon pula melihat malaikat dalam wujud yang sebenarnya,sebaliknya jin-setan dan malaikat, semuanya dapat melihat wujud asli kita sebagai manusia.

Termasuk kekhususan jin, mereka mampu melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak mampu melihat mereka dalam wujud aslinya.

Allah SWT berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS Al-A'rof [7]:27)

Bekata Syaikhul Islam Rahimahullah: "Ia dinamakan JIN karena ketertutupan-nya dari pandangan manusia."

Tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali apabila mereka telah mengubah diri mereka (menjelma) dalam beberapa bentuk dan tentunya dengan se-izin Allah SWT.

Kita percaya, bahwa setiap anak manusia pasti di temani oleh dua malaikat (Raqib & Atid) yang bertugas pencatat amal baik dan pencatat amal buruk setiap manusia, yang semuanya akan terhimpun dalam suatu kitab amalan masing-masing manusia yang keak akan dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah Azza wa Jalla di yaumil akhir.

Begitu juga halnya dengan para jin. Mereka juga di temani oleh malaikat pencatat amal baik-buruknya, dan akan mempertanggung-jawabkannya di hadapan Allah.

Sebagai manusia, kita pasti tidak mampu melihat kedua malaikat yang selalu menemani kita siang dan malam tersebut, sebaliknya, kedua malaikat itu dapat melihat wujud kita yang sebenarnya bahkan melihat apa yang ada di dalam hati kita atau yang sedang kita lakukan sehari-hari untuk kemudian mereka catat dalam buku amalan kita masin-masing. Sama halnya seperti ketidakmampuan manusia untuk melihat malaikat, kita manusia juga tidak mampu melihat wujud jin yang ghaib, kecuali dengan izin Allah.

Sebaliknya, dapatkan para jin (yang mampu melihat wujud manusia) itu melihat wujud asli malaikat yang menemani dan mencatat perbuatan masing-masing mereka sepanjang siang dan malam tersebut? Jawabannya adalah Tidak! Jin tidak punya kemampuan untuk melihat malaikatnya masing-masing, yang ternyata adalah makhluq ghaib juga bagi mereka.

Begitu jugalah halnya dengan para malaikat yang ghaib, yang mampu melihat para jin (yg juga ghaib). Mereka juga terhijab dengan sesuatu yang lebih tinggi kedudukannya dari pada mereka sendiri misalnya: malaikat yang menghuni langit yang pertama, tidak bisa melihat sosok malaikat penghuni langit kedua, kecuali dengan izin Allah. Malaikat penghuni langit kedua tidak bisa melihat sosok malaikat penghuni langit ketiga. Begitulah seterusnya hingga malaikat penghuni langit keenam tidak mampu melihat sosok malaikat penghuni langit ke tujuh. Kalau kita tanyakan Dapatkah para malaikat melihat Allah? Jawabannya adalah Tidak! Kecuali atas izin-Nya!

Dan kalau untuk melihat wujud asli dari para makhluq ghaib ciptaan Allah SWT di atas saja kita selaku manusia sudah tidak mampu, lalu, bagaimana mungkin kita dapat melihat DIA Sang Maha Quddus, Tuhan yang menciptakan mereka semua?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan